Bangkalan. Jurnal Hukum Indonesia.–
Bertempat di Perumahan Griya Abadi, kecamatan Kota Bangkalan, berlangsung kegiatan reses anggota MPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Moh. Syafiuddin, mengangkat tema Penguatan Kewenangan MPR RI. Minggu (25/5)
Acara ini fokus pada pembahasan pentingnya peran media dalam mendorong pembangunan dan menghapus stigma negatif tentang Madura, khususnya Bangkalan.
Dalam sesi dialog terbuka, Moh. Syafiuddin menegaskan bahwa tugas MPR RI tidak hanya terbatas pada fungsi legislasi dan pengawasan, tetapi juga sebagai penghubung aspirasi rakyat dan pemerintah, termasuk mendorong arah kebijakan yang positif di tingkat nasional untuk kepentingan daerah.
“Stigma Bangkalan sebagai daerah carok dan narkoba harus segera dihentikan. Ini jadi salah satu alasan investor enggan masuk. Padahal Madura, khususnya Bangkalan, punya potensi luar biasa yang bisa mendongkrak PAD,” tegas Syafiuddin di hadapan puluhan awak media yang hadir.
Ia menambahkan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pusat menunjukkan Bangkalan masuk wilayah dengan indikator ekstrim dalam hal kemiskinan, kesehatan, dan pembangunan. Karena itu, kolaborasi antar pemangku kepentingan termasuk media, tokoh masyarakat, dan pemerintah pusat harus diperkuat.
Salah satu bentuk kolaborasi yang dibangun Song Osong Lombung bersama media adalah, membangun sinergi untuk menentukan arah kebijakan publik dan keberhasilan pembangunan.
“Kita punya putra Madura yang duduk di posisi strategis pemerintahan pusat, berstatus Irjen, Sekjen, dan Dirjen. Mereka harus difungsikan sebagai fasilitator pembangunan di Madura. Kita dorong untuk bersama-sama membangun kampung halaman,” lanjut Syafiuddin.
Katanya, media diharapkan menjadi jembatan informasi dan pengawas kebijakan agar arah pembangunan di Madura tepat sasaran.
Melalui reses ini, menurutnya memberikan peluang bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi yang konkret, termasuk pengembangan potensi wisata di Bangkalan seperti Pantai Tlangoh, Bukit Jeddih, Pantai Rindu dan masih banyak lagi sektor lain yang bisa membantu pendapatan asli daerah (PAD)
Acara juga diisi sesi penyampaian aspirasi dari para jurnalis dan insan media, yang menyampaikan harapan agar pembangunan di Madura tidak hanya seremonial, tetapi berbasis pada data, kebutuhan masyarakat, dan pemberdayaan potensi lokal.