Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

Peran Aktif HKTI dalam Menjaga Stabilitas Pupuk di Bangkalan

972
×

Peran Aktif HKTI dalam Menjaga Stabilitas Pupuk di Bangkalan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Bangkalan, Jurnal Hukum Indonesia.-

Harga dan ketersediaan pupuk merupakan dua aspek vital dalam mendukung sektor pertanian di Kabupaten Bangkalan. Untuk memastikan stabilitas distribusi dan regulasi pupuk, Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) cabang Bangkalan hadir sebagai garda terdepan dalam melakukan pengawasan dan koordinasi.
Sebagai organisasi yang mewadahi seluruh poktan lokal, HKTI juga memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas agar distribusi pupuk tetap lancar, tanpa terjadi kelangkaan yang dapat merugikan petani.

Example 300x600

Dalam wawancara bersama Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HKTI Holifi Aziz di salah satu resto Bangkalan, (Rabu, 15/11) ia menjelaskan, dalam upayanya menjalankan perannya, HKTI akan melakukan beberapa langkah konkret dalam memastikan stabilitas dan kondusifitas perpupukan di kabupaten Bangkalan.
Holifi memaparkan,
Pertama;
Pengawasan Distribusi Pupuk

HKTI secara aktif melakukan pemantauan terhadap distribusi pupuk di seluruh wilayah Kabupaten Bangkalan. Mereka membentuk tim khusus yang secara rutin memantau arus distribusi pupuk dari distributor hingga ke tingkat Poktan. Langkah ini ditempuh untuk memastikan bahwa pupuk dapat mencapai seluruh petani dengan tepat waktu dan dalam jumlah yang memadai.

Kedua;
Kerjasama dengan Pihak Terkait

HKTI juga menjalin kerjasama yang erat dengan pihak terkait, seperti distributor pupuk, pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya. Kerjasama ini memungkinkan HKTI untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang proyeksi kebutuhan pupuk dan mengambil langkah-langkah preventif jika terjadi potensi kelangkaan.
“Kerjasama yang baik dengan pihak terkait memudahkan kami dalam mendapatkan informasi terkini. Dengan begitu, kami dapat merespons dengan cepat jika ada perubahan kondisi yang dapat memengaruhi distribusi pupuk.” Jelasnya.

Ketiga;
Edukasi Petani tentang Regulasi Pupuk

Selain melakukan pengawasan distribusi, HKTI juga aktif memberikan edukasi kepada para petani mengenai regulasi pupuk. Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang aturan-aturan terkait penggunaan pupuk, pengendalian pestisida, dan praktik pertanian yang berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa dengan memberdayakan petani melalui edukasi, mereka akan lebih mampu mengelola penggunaan pupuk secara efisien, sehingga tidak hanya dapat meningkatkan hasil panen tetapi juga menjaga lingkungan,” ungkap
Holifi.

Melalui peran serta aktif HKTI Bangkalan dalam pengawasan distribusi dan regulasi pupuk, Holifi berharap dapat tercipta stabilitas dalam pasokan pupuk, mencegah kelangkaan, dan mengurangi tekanan terhadap harga pupuk bagi para petani. Dengan demikian, sektor pertanian di kabupaten Bangkalan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya Holifi juga memberikan wawasan tentang pupuk yang saat ini diproduksi oleh HKTI yaitu pupuk alternatif atau pupuk organik. Dijelaskan, pupuk yang di produksi dari bahan-bahan organik ini, nantinya akan menjadi pembanding daripada pupuk pabrikan yang saat ini kerap digunakan oleh para petani.

“Kami telah bekerjasama dengan PCNU Bangkalan dan praktisi riset, nantinya akan memberikan pemahaman terhadap seluruh poktan dan petani tentang kwalitas pupuk organik. Sehingga hadirnya pupuk ini juga dapat mengantisipasi terjadinya kelangkaan pupuk yang sering menjadi polemik di kalangan petani di Bangkalan,” pungkasnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *