Oleh: Safira Ainil Mubarokah, Ekonomi Pembangunan
Bangkalan, Jurnal Hukum Indonesia.–
Menjadi volunteer atau relawan bukan hanya sekadar membantu orang lain, tetapi juga pengalaman berharga yang membentuk diri. Saat saya memutuskan terjun sebagai volunteer, awalnya saya hanya ingin berkontribusi untuk masyarakat. Namun, ternyata kegiatan ini memberi saya banyak pelajaran yang tidak saya dapatkan di bangku sekolah maupun kuliah.
Melalui pengalaman tersebut, saya belajar memahami berbagai kondisi sosial secara langsung. Bertemu dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda membuat saya lebih peka, lebih peduli, dan mampu melihat kehidupan dari sudut pandang yang lebih luas.
Selain itu, menjadi volunteer juga melatih keterampilan penting yang sangat bermanfaat. Seperti belajar bekerja dalam tim, berkomunikasi dengan banyak pihak, bahkan menghadapi situasi yang menuntut pemecahan masalah cepat. Dari sinilah saya sadar bahwa soft skills seperti kepemimpinan, kerja sama, dan manajemen waktu benar-benar terasah melalui pengalaman nyata.
Manfaat lain yang saya rasakan adalah bertambahnya jaringan dan pengalaman yang bisa menjadi nilai tambah untuk karier. Melalui aktivitas volunteer, saya bertemu dengan orang-orang baru yang kemudian menjadi teman sekaligus relasi profesional. Tidak jarang, dari jaringan inilah muncul peluang dan kesempatan baru yang sebelumnya tidak saya bayangkan.
Yang paling berkesan, kegiatan volunteer memberi saya rasa syukur dan kebahagiaan batin. Ada kepuasan tersendiri ketika apa yang saya lakukan bisa membawa manfaat, sekecil apa pun itu, bagi orang lain. Dari sana, saya belajar bahwa volunteer bukan hanya soal memberi, tetapi juga tentang membentuk diri menjadi pribadi yang lebih kuat, berempati, dan siap menghadapi masa depan dengan percaya diri.
Senin, 01 September 2025.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)
