Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Bangkalan

Kepala Bidang Meteorologi DKUPP Bangkalan Sebut Inspeksi Aman, Fakta: Kendaraan Warga Rusak Diduga Akibat BBM Oplosan

683
×

Kepala Bidang Meteorologi DKUPP Bangkalan Sebut Inspeksi Aman, Fakta: Kendaraan Warga Rusak Diduga Akibat BBM Oplosan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Bangkalan. Jurnal Hukum Indonesia.–

Meski hasil inspeksi resmi bersama pihak terkait yang dinyatakan oleh pihak Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Bangkalan menyebut tidak ada temuan soal dugaan pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setempat, fakta di lapangan justru berkata lain. Sejumlah pengguna kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, mengaku mengalami kerusakan serius setelah mengisi BBM di salah satu SPBU.

Example 300x600

Beberapa warga menyebut, motor dan mobil mereka bermasalah setelah pengisian BBM. Salah satu pengendara motor Honda mengatakan, beberapa hari ini motornya tersendat-sendat dan mati setwlah melakukan pengisian BBM di salah satu SPBU.

“Motor saya diservis habis delapan ratus ribu setelah mengalami kendala tersendat. Baru setelah servis, motornya bisa nyala meski gak bisa normal,” ujar salah satu warga, Jumat (31/10).

Hal serupa dialami seorang pemilik mobil Kijang. Ia mengaku mobilnya tak bisa dihidupkan sejak beberapa hari lalu setelah mengisi BBM di SPBU yang sama. Tidak hanya di SPBU, salah satu Pertashop di Bangkalan juga diduga terjadi pengoplosan.

“ Mobil saya mangkrak di garasi setelah beberapa hari saya mengisi bbm di spbu dan di Pertashop,” ujarnya.

Salah satu mekanik di Bangkalan yang enggan disebut namanya mengaku mendapati adanya perbedaan tekstur pada bahan bakar yang dibawa konsumen untuk pengecekan.

“Ada perubahan pada tekstur bahan bakarnya, baik jenis Pertalite maupun Pertamax Turbo yang warna merah. Itu terlihat tidak normal,” ungkapnya setelah dikonfirmasi. Jum’at (31/10)

Namun, tidak semua bengkel menemukan indikasi serupa. Seorang mekanik bengkel resmi Yamaha menegaskan hingga kini belum pernah menangani kasus mesin rusak akibat dugaan BBM oplosan.

“Sampai saat ini, saya belum menemukan kasus itu dari konsumen kami,” jelasnya.

Berbeda dengan mekanik Honda, yang justru mencatat lonjakan perbaikan kendaraan dalam beberapa hari terakhir.

“Rata-rata kerusakan di filter bahan bakar, banyak yang buntu dan bikin mesin mati. Tapi kami tidak bisa langsung menyimpulkan itu akibat BBM,” kata salah satu teknisi di dealer Honda Bangkalan.

Pihak terkait bidang Meteorologi DKUPP didampingi Kasat Reskrim Polres Bangkalan menyampaikan hasil pengecekan dan sidak terhadap beberapa SPBU.

“Jadi clear, di Bangkalan insyaallah BBM jenis pertalite ataupun Pertamax ini aman untuk kendaraan,’ tegas kabid Agung menyampaikan.

Menanggapi maraknya keluhan warga, tokoh masyarakat Bangkalan, Jimhur Saros, meminta agar aparat penegak hukum dan instansi terkait tidak gegabah dalam membuat pernyataan publik. Ia menilai pernyataan yang menyebut tidak ada temuan, justru bertolak belakang dengan kenyataan di masyarakat.

“Faktanya, banyak kendaraan rusak parah, bahkan pemilik motor harus keluar biaya antara Rp600 ribu hingga Rp800 ribu. Untuk mobil, kerugiannya bisa mencapai dua juta rupiah,” tegasnya.

Jimhur juga mendesak agar pemerintah daerah ada posko pengaduan masyarakat untuk menampung laporan kerusakan akibat fenomena ini.

“Aparat penegak hukum dan instansi terkait harus lebih hati-hati dalam menyampaikan statement, dan masyarakat perlu ruang untuk melapor agar persoalan ini tidak tenggelam,” pungkasnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *