Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Surabaya

Gubernur Khofifah Hadiri Closing Ceremony FESyar Jawa Tahun 2025

567
×

Gubernur Khofifah Hadiri Closing Ceremony FESyar Jawa Tahun 2025

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Gubernur Khofifah Hadiri Closing Ceremony FESyar Jawa Tahun 2025. Foto : Moko-JNR

Surabaya – Jurnal Hukum Indonesia.–

Example 300x600

Gubernur Jawa Timu Khofifah Indar Parawansa menghadiri Closing Ceremony Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa Tahun 2025 di ballroom Al Marwah Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Minggu (14/9/2025).

 

Dalam sambutannya Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa ada sinergitas yang terus dibangun, kolaborasi yang terus dikuatkan. Fesyar memang dilaksanakan selama tiga hari tetapi plan effectionnya panjang sekali. Gubenur mencontohkan tentang memaksimalkan Zona KHAS (Kuliner Halal aman dan Sehat).

 

“Misalnya kalau ingin memaksimalkan Zona Khas, bagaimana kuliner yang halal aman dan sehat, saya meminta kepada kepala daerah membreakdown lebih detail titik-titik mana yang bisa kita maksimalkan untuk menyiapkan zona khas. Salah satu yang bisa dijadikan referensi kalau di kampus adalah Unair. Saya rasa sangat banyak kampus-kampus lain mungkin sudah menyelenggarakan tapi belum mensertifikasikan,”ujarnya.

 

“Sedangkan Zon Khas di Kota Kediri bisa dilihat bagaimana kemudian minat masyarakat dan bagaimana kemudian omset dari para penjual Soto di Zona Khas ada keyakinan, kemantapan ketika kemudian masyarakat mengkonsumsi makanan dan minuman di zona khas. Kita bersinergi dengan semua elemen, sehingga kemantapan masyarakat, keyakinan masyarakat untuk mengkonsumsi terutama makanan dan minuman yang halal itu semakin kuat,.”tambahnya.

 

Gubenur juga menyampaikan terima kasih kepada penerima penghargaan, baik Rumah Potong Hewan (RPH) maupun RPH Unggas. Bahwa kedua RPH ini menjadi penting untuk juga bisa memastikan, meyakinkan, menguatkan bahwa yang akan mengkonsumsi pola-pola yang sudah disiapkan di pasar tradisional, pasar modern, dan sebagainya dimana bentuk makanan memang bisa beragam. Mereka bisa meyakinkan kepada konsumennya bukan sekedar sertifikasi halal, tapi bahwa mereka terkonfirmasi memang ini dari RPH atau RPA Unggas yang sudah tersertifikasi.

 

“Saat ini sudah ada 134 RPH halal dari 143 RPH , jadi tinggal 9 RPH halal. Kalau RPU sudah 100 persen halal. Tidak semua RPH dan RPU adalah milik pemerintah, maka sinergi ini menjadi penting. Kita bersama-sama berikhtiar memaksimalkan bahwa RPH dan RPU kita halal. Kita juga punya tugas yang sama, supaya gerakan Fesyar ini betul – betul akan menguatkan gerakan ekonomi kita dari mulai mikro bahkan ultra mikro sudah ada kepedulian,”jelasnya.

 

“Sedangkan terkait batik, sekarang sudah ada produk batik yang sudah halal. Sekarang sudah terintegrasi dengan Pemprov Jatim, jadi saya meminta di UKM juga untuk diberseiringan dengan green industry. Jadi pembatik – pembatik tahun ini mungkin kita target 5 pembatik kita itu masuk pada green industry. Pastikan yang green industry itu adalah halal industri. Jadi semakin hari kita harus makin detail bagaimana kita memberikan bimbingan, pendampingan, pembinaan kepada usaha mikro, ultra mirko, usaha kecil. Karena sebagaian besar menjadi sumber pencaharian masyarakat di Indonesia, termasuk masyarakat Jawa Timur,”kata Gubernur.

 

Dalam kegiatan ini dilakukan penandatanganan Letter of Intent (LOI) Bussines Matching Perdagangan dan Pembiayaan, penyerahan Sertifikat 3 Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS) Jawa Timur yang diberikan kepada Wisata Kuliner Gladak Serang Kota Probolinggo, Kantin FEB Unair Kampus B dan Kantin GOR Unair Kampur C. Juga dilakukan penyerahan 10 Sertifikat Halal, Penghargaan Unit Usaha yang Berkomitmen Dalam Penerapan Halal dan penganugerahan 31 Syariah Award Provinsi Jawa Timur.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *