Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

Dosen ITS Kenalkan Budaya Madura ke Kancah Internasional

805
×

Dosen ITS Kenalkan Budaya Madura ke Kancah Internasional

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) ITS Naufan Noordyanto SSn MSn menunjukkan karya posternya berjudul Cukur Rambut Madura yang mendapat penghargaan internasional

Surabaya — Jurnal Hukum Indonesia.–

Example 300x600

Terus berupaya menunjukkan kearifan lokal ke masyarakat dunia, kali ini dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Naufan Noordyanto SSn MSn mengenalkan budaya Madura melalui karya posternya ke kancah internasional, di antaranya di Korea Selatan dan China. Poster bertajuk Cukur Rambut Madura itu juga sukses meraih beberapa penghargaan internasional bergengsi.

 

Lelaki asal Pamekasan tersebut telah menghasilkan lebih dari 200 karya yang sudah dipamerkan di 46 negara. Berbagai karya yang mendunia tersebut diangkat dari sudut pandang sosial budaya di Indonesia hingga mancanegara. “Tujuannya memang untuk mengangkat citra dan kebudayaan Indonesia yang unik dan berbeda dari negara-negara lainnya,” ungkap Naufan, Selasa (22/4/2025).

 

Dosen yang telah aktif dalam bidang desain grafis selama 15 tahun tersebut menyampaikan bahwa ide mmebuat poster ini muncul dari kebiasaan potong rambut yang cukup identik pada beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Madura. Dari hal tersebut, Naufan menemukan sesuatu yang baru bahwa itu merupakan salah satu keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun. “Citra yang terbentuk di masyarakat ini kan harganya murah dan ada di mana-mana,” tuturnya.

 

Dari hasil temuannya itu, Naufan menciptakan poster tentang cukur rambut di Madura yang dikerjakan dalam kurun waktu dua hari dengan memadukan komposisi desain dan tipografi yang selaras dengan citra yang ada. Poster ini pun menggunakan beberapa foto lawas yang berhubungan dengan cukur rambut. “Bahasa sederhananya poster ini dikomposisikan secara eksperimentasi,” jelas alumnus magister Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.

 

Poster yang dibuat pada tahun 2024 itu juga telah tampil dan meraih beberapa penghargaan internasional. Beberapa di antaranya adalah The Best Most Jamet pada ajang typefest.id 2024 International Typography Biennial – Exhibition feat DKV ACT di Surakarta, Silver Award pada perhelatan Hehu International Poster Exhibition di Shenzhen, China, serta menjadi salah satu peserta pada kegiatan Korean Institute of Communications and Information Science (KICS) Summer Conference and International Exhibition 2024 di Jeju, Korea Selatan.

 

Dengan raihan tersebut, Naufan turut mendukung ketercapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 11 tentang kota dan komunitas yang berkelanjutan, yakni dengan melestarikan warisan budaya lokal. “Ke depannya, saya ingin terus berkontribusi untuk masyarakat baik lewat riset ataupun karya lainnya,” ucap lelaki berusia 35 tahun tersebut.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *