Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Surabaya

DLH Surabaya Sebut Penurunan Dissolved Oxygen di Sungai Jadi Penyebab Ikan Bermunculan di Banyu Urip dan Kalimas

685
×

DLH Surabaya Sebut Penurunan Dissolved Oxygen di Sungai Jadi Penyebab Ikan Bermunculan di Banyu Urip dan Kalimas

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Surabaya,Jurnal Hukum Indonesia —

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) gerak cepat menindaklanjuti kemunculan sejumlah ikan di saluran Banyu Urip dan Sungai Kalimas baru-baru ini. Tim Penegakan Hukum Lingkungan Hidup (PPKLH) DLH Kota Surabaya telah melakukan pengukuran berbagai parameter kualitas air, termasuk DO (Dissolved Oxygen), pH, TDS (Total Dissolved Solids), dan suhu.

Example 300x600

 

Kepala DLH Kota Surabaya, Dedik Irianto, membenarkan bahwa fenomena ikan yang terlihat ‘mabuk’ atau stres ini kerap terjadi saat peralihan musim yang disebabkan oleh perubahan kualitas air secara drastis, sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem perairan.

 

“Kuat dugaan penyebab kejadian ini adalah penurunan drastis kadar oksigen terlarut (DO) dalam air sungai,” terang Dedik, Rabu (29/10/2025).

 

Dedik menerangkan, dugaan tersebut juga diperkuat dengan hasil pemeriksaan DLH Kota Surabaya lewat sampel air di lokasi. Pihaknya mencatat kadar DO hanya 1,5, padahal standar kadar DO di air sungai idealnya adalah 3.

 

“Kami sudah melakukan uji laboratorium dan hasilnya kadar DO-nya sangat rendah,” imbuhnya.

 

Menyikapi hal ini, Dedik Irianto menegaskan bahwa DLH Kota Surabaya akan terus memantau kualitas air secara berkelanjutan dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan ekosistem sungai.

 

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan, vegetasi, dan ekosistem sungai yang ada di Kota Surabaya.

 

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah, khususnya sampah rumah tangga dan limbah lainnya, ke sungai. Kebersihan sungai adalah tanggung jawab kita bersama,” pesannya.

 

Sementara itu, dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS, Prof. Dr. Harmin Sulistiyaning Titah memperkirakan kejadian ikan mabuk disebabkan oleh penurunan drastis kadar DO dalam air. Prof. Harmin mengatakan bahwa penurunan DO dapat disebabkan oleh pencemar organik/polutan yang selama musim kemarau mengendap.

 

“Ketika musim hujan tiba, polutan terangkat sehingga mengurangi kandungan oksigen dalam air. Hal tersebut mengakibatkan ikan-ikan kekurangan oksigen dan pada akhirnya naik ke permukaan untuk mencari oksigen,” pungkasnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *