Bangkalan,Jurnal Hukum Indonesia.–
Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan terus melakukan pendampingan intensif terhadap anak penderita gizi buruk yang ditemukan di wilayah Kabupaten Bangkalan. Pendampingan ini dilakukan secara rutin sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menekan angka gizi buruk dan memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal.
Pada Selasa (14/10/2025), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Nur Khotibah, bersama jajaran tenaga kesehatan dari puskesmas dan pihak RSUD Syamrabu mendampingi kunjungan Ketua TP PKK Bangkalan ke rumah salah satu keluarga yang memiliki dua anak dengan kondisi gizi buruk.
Dalam keterangannya, Nur Khotibah menjelaskan bahwa kondisi kurang gizi pada anak tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun lingkungan keluarga.
“Tidak maksimalnya pertumbuhan anak ini dipengaruhi banyak faktor. Selain kondisi ekonomi, dukungan keluarga juga berperan besar. Kami dari Dinas Kesehatan bersama kader dan puskesmas terus melakukan pemantauan agar kebutuhan gizinya terpenuhi,” ujar Nur Khotibah.
Ia menambahkan, pemerintah telah memberikan program pemberian makanan tambahan (PMT) yang merupakan bagian dari program nasional selama 56 hari. Program ini dikelola oleh kader kesehatan setempat dan terus dipantau secara berjenjang oleh tim dari Dinas Kesehatan.
“Setiap hari kader memantau perkembangan berat badan dan asupan makan anak. Jika ditemukan kendala, kami akan segera lakukan intervensi tambahan. Bantuan susu dan makanan bergizi juga diberikan secara berkelanjutan hingga kondisi anak kembali normal,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nur Khotibah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan peran aktif keluarga dalam proses pemulihan anak penderita gizi buruk.
“Masalah gizi bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan. Semua pihak, termasuk keluarga dan lingkungan sekitar, harus ikut terlibat. Dukungan dan kepedulian bersama inilah yang akan mempercepat pemulihan anak,” tuturnya.
Melalui pendampingan rutin dan koordinasi lintas sektor ini, Dinas Kesehatan Bangkalan berharap tidak ada lagi kasus gizi buruk yang berlanjut menjadi stunting, sehingga seluruh anak di Kabupaten Bangkalan dapat tumbuh sehat dan kuat sebagai generasi penerus bangsa.