Tahlil Kubro untuk Alm. Affan Kurniawan dan Doa Bersama untuk Kedamaian Indonesia Bersama Ojol digelar di Masjid Baitul Hamdi, kompleks Kantor Gubernur Jawa Timur, Minggu (31/8/2025). Foto Aldick
Surabaya – Jurnal Hukum Indonesia.–
Ratusan pengemudi ojek online (ojol) bersama masyarakat lintas kalangan larut dalam doa bersama untuk almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang meninggal dunia dalam insiden saat aksi demonstrasi di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Acara bertema “Tahlil Kubro untuk Alm. Affan Kurniawan dan Doa Bersama untuk Kedamaian Indonesia Bersama Ojol” digelar di Masjid Baitul Hamdi, kompleks Kantor Gubernur Jawa Timur, Minggu (31/8/2025) pagi.
Sejak usai salat Subuh, jamaah mulai memadati area masjid. Para pengemudi ojol terlihat mengenakan jaket hijau khas komunitas mereka, sementara masyarakat umum hadir dengan busana putih sederhana. Mereka memenuhi halaman masjid, duduk bersila dalam suasana hening dan penuh keharuan.
Doa bersama dipimpin Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, pengasuh Ponpes Amanatul Ummah. Dalam tausiyahnya, KH. Asep mengingatkan bahwa doa yang dipanjatkan bukan hanya untuk Affan, melainkan juga bagi korban lain yang meninggal di berbagai daerah.
“Korban bukan hanya di Jakarta, ada juga di Makassar dan tempat lain. Mari kita doakan bersama, semoga bangsa ini tetap dijauhkan dari perpecahan,” ujarnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir dan menyampaikan belasungkawa mendalam. “Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah SWT, khilafnya diampuni, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan,” ungkapnya.
Rasa haru juga datang dari komunitas ojol. Mak Yah, salah satu perwakilan pengemudi, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya acara tersebut. “Kami bersyukur doa bersama ini bisa terlaksana. Harapannya, kejadian yang menimpa Affan tidak terulang lagi, dan Jawa Timur senantiasa aman,” tuturnya.
Acara ditutup dengan pembacaan tahlil, doa bersama, dan diakhiri dengan lantunan lagu “Gugur Bunga” serta “Padamu Negeri” yang dinyanyikan serentak oleh seluruh jamaah. Nyanyian itu menggema di halaman masjid, menjadi penghormatan terakhir bagi Affan sekaligus doa bagi kedamaian negeri.