Surabaya, Jurnal Hukum Indonesia.–
13 Agustus 2025 — Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara Jawa Timur menyampaikan sikap tegas merespons aksi yang terjadi hari ini di Kabupaten Pati. Surabaya, 13 Agustus 2025 — Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara Jawa Timur menyampaikan sikap tegas merespons aksi yang terjadi hari ini di Kabupaten Pati. Menurut Koordinator Daerah BEM Nusantara Jatim, Helvin Rosiyanda Putra, insiden ini bukan hanya sekadar peristiwa lokal, melainkan sebuah cermin bagi isu nasional yang memerlukan perhatian serius dari seluruh masyarakat.
“Pati hanyalah cermin, bayangannya bisa tampak di mana saja.” – Helvin Rosiyanda Putra, Koordinator Daerah BEM Nusantara Jawa Timur
Helvin menekankan bahwa kejadian hari ini di Pati seharusnya menjadi pemicu refleksi nasional. Baik itu terkait kebijakan represif, penegakan hukum yang timpang, maupun ketidakadilan struktural apa pun bentuknya semua berpotensi terjadi di wilayah lain jika tidak direspons secara serius dan sistemik.
*Sikap dan Tuntutan BEM Nusantara Jatim*
1. Evaluasi Kebijakan
Kami mendesak pemerintah daerah dan aparat hukum untuk segera mengambil langkah evaluasi atas akar penyebab aksi dan memastikan penanganan yang adil, transparan, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
2. Perlindungan Hak Sipil dan Demokrasi
Setiap warga berhak menyampaikan aspirasi secara damai. Aparat keamanan harus menjamin kebebasan berpendapat serta mencegah penyalahgunaan kekuasaan yang mengarah pada represi atau intimidasi.
3. Dialog Terbuka dan Inklusif
Upaya dialog lintas pemangku kepentingan termasuk kalangan mahasiswa, masyarakat Pati, dan pemerintah harus diperkuat sebagai bentuk solusi kolektif.
4. Perhatian Pemerintah Pusat
BEM Nusantara Jatim menyerukan perhatian lebih dari pemerintah pusat dan DPR terhadap dinamika di daerah seperti Pati, agar tidak muncul ‘efek domino’ di wilayah lain.
5. Solidaritas Mahasiswa
Kami mengajak seluruh elemen mahasiswa di Jawa Timur untuk bersatu merespons dan mengawal tahapan penyelesaian peristiwa ini.
Helvin Rosiyanda Putra meyakini Pati bukan sekadar titik fragmen melainkan bayang kebijakan dan kebiasaan struktural yang bisa terlihat di banyak tempat. Ia menyatakan:
“Jika bayangan ini dibiarkan tanpa penanganan sistemik, maka Pati hari ini bisa menjadi peristiwa yang terulang di kota lain esok hari.”
BEM Nusantara Jawa Timur mengambil sikap tegas bahwa keadilan, dialog, dan kemanusiaan harus tetap menjadi fondasi penanganan dalam setiap aksi yang melibatkan elemen masyarakat.