Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

Peran Ulil Amri dalam Menjaga Stabilitas Sosial dan Keagamaan

804
×

Peran Ulil Amri dalam Menjaga Stabilitas Sosial dan Keagamaan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh : Rahmat Meifo Safarullah

Bangkalan, Jurnal Hukum Indonesia.-

Example 300x600

Dalam ajaran Islam, konsep ulil amri memiliki makna penting dalam tatanan sosial dan keagamaan. Istilah ini merujuk pada para pemimpin atau pihak berwenang yang memegang tanggung jawab dalam mengatur kehidupan umat, baik dalam aspek pemerintahan maupun keagamaan. Peran ulil amri tidak hanya sebatas pada kepemimpinan politik, tetapi juga mencakup menjaga stabilitas sosial serta menegakkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat.

Dalil utama yang menjadi dasar konsep ulil amri terdapat dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 59:
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnah-Nya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

(QS. An-Nisa: 59)
Ayat ini menjelaskan tiga tingkatan ketaatan: kepada Allah, kepada Rasul-Nya, dan kepada ulil amri. Namun ketaatan kepada ulil amri bersifat bersyarat, yaitu selama mereka tidak menyuruh kepada kemaksiatan. Hal ini ditegaskan dalam hadits Rasulullah SAW: “Tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah. Ketaatan hanya dalam hal yang ma’ruf.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam menjaga stabilitas sosial, ulil amri berperan sebagai penengah dalam konflik, pembuat kebijakan yang adil, serta pelindung hak-hak masyarakat. Mereka memiliki wewenang untuk menegakkan hukum, mencegah kezaliman, dan mengatur kehidupan publik agar tetap dalam koridor syariat Islam.

Sementara itu, dalam aspek keagamaan, ulil amri juga bertanggung jawab memastikan bahwa ajaran Islam dapat dilaksanakan dengan baik. Ini termasuk memberikan ruang bagi dakwah, mendukung pendidikan Islam, serta melindungi lembaga-lembaga keagamaan dari berbagai gangguan.
Ketaatan kepada ulil amri selama dalam kebenaran merupakan bagian dari upaya menjaga persatuan umat dan mencegah perpecahan. Tanpa kepemimpinan yang kuat dan ditaati, masyarakat rentan terhadap kekacauan dan konflik berkepanjangan.

Kamis, 17 April 2025.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *