Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

Membangun Kesehatan Mental Keluarga

801
×

Membangun Kesehatan Mental Keluarga

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Penulis: Shofiyah Amirotin (Psikologi)

Bangkalan, Jurnal Hukum Indonesia.–

Example 300x600

Keluarga merupakan kelompok terdekat dikehidupan manusia yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Meskipun keluarga termasuk kelompok kecil, namun keluarga memberikan dampak yang signifikan terhadap seluruh anggota keluarga lainnya. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan memelihara kesehatan mental anggotanya. Kesehatan mental keluarga adalah pondasi penting yang memengaruhi keharmonisan dan kesejahteraan setiap anggotanya. Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga berperan sebagai tempat pertama untuk menerima kasih sayang, dukungan emosional, dan rasa aman. Ketika kesehatan mental keluarga terjaga dengan baik, hubungan antar anggota keluarga akan lebih kuat, serta setiap individu dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih positif. Sebaliknya, jika kesehatan mental dalam keluarga terganggu, hal ini bisa berujung pada ketegangan, konflik, atau bahkan masalah kesehatan mental yang lebih serius.

Membangun kesehatan mental keluarga bukan hanya tanggung jawab satu orang, tetapi melibatkan peran aktif dari seluruh anggota keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki pengaruh besar dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh kasih sayang. Kemampuan anggota keluarga untuk berkomunikasi secara efektif, mengelola stress bersama, dan menyelesaikan konflik secara damai adalah dasar dari kesehatan mental yang baik. Lingkungan keluarga yang positif dan suportif pasti akan membuat semua orang merasa tenang dan nyaman.

Berikut komponen penting dalam membangun kesehatan mental keluarga

1. Menerapkan komunikasi yang sehat. Dengan saling menghargai dan memahami satu sama lain, menciptakan ruang dialog yang aman untuk mengekspresikan perasaan dan kebutuhan anggota keluarga.

2. Dukungan emosional. Saling memberikan dukungan dapat menjadikan anggota keluarga merasa disayangi oleh anggota keluarga yang lain.

3. Batasan yang sehat dan tidak mengekang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan reward dan punishment.

4. Keseimbangan. Setiap anggota keluarga dapat menyempatkan sedikit waktu di tengah-tengah kesibukannya untuk berkumpul sejenak agar kelekatan antara anggota keluarga semakin erat.

Ahad, 16 Maret 2025.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *