Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Uncategorized

Kemensos dan Forum Rektor Indonesia Bersinergi Entaskan Kemiskinan di Jawa Timur

920
×

Kemensos dan Forum Rektor Indonesia Bersinergi Entaskan Kemiskinan di Jawa Timur

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat bersama Forum Rektor Indonesia (FRI) untuk perguruan tinggi di Jawa Timur, melakukan penandatanganan MoU terkait pengentasan kemiskinan di Indonesia, di Graha Unesa pada Senin (10/2/2025)

Surabaya — Jurnal Hukum Indonesia.-

Example 300x600

Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) bersama Forum Rektor Indonesia (FRI) untuk perguruan tinggi di Jawa Timur, melakukan penandatanganan MoU terkait pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Kegiatan yang bertajuk “Perguruan Tinggi sebagai Mitra Strategis Pemerintah dalam Pengentasan Kemiskinan” ini digelar di Graha Unesa pada Senin (10/2/2025) pagi, dan dihadiri petinggi-petinggi kampus di Jawa Timur.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, kolaborasi bersama perguruan tinggi ini bertujuan saling memperkuat untuk mengentaskan masalah kemiskinan di Indoensia, terutama Jawa Timur. “Tadi disampaikan BPS (Badan Pusat Statistik) bahwa kita tidak perlu menyalahkan siapapun, karena Presiden ke depan ingin kita juga menggunakan data yang terbaru, efektif dan tepat sasaran,” katanya.

Dalam program tersebut, Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf memberikan target paling lambat di tahun 2026, kemiskinan kategori ekstrem dapat ditekan hingga nol persen. “Kita harapkan tahun ini, paling lambat tahun depan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen dan nanti pada tahun depan kemiskinan kita di bawah 5 persen,” terangnya.

Dengan kolaborasi bersama Forum Rektor Indonesia, pihaknya optimis dapat menekan angka kemiskinan di Indonesia. Karena di dalam forum tersebut banyak pemikir yang dinilai mampu memecahkan masalah kemiskinan di Indonesia.

“Untuk itu kita semua ingin mengambil peran tidak hanya pemerintah, pemerintah daerah, tetapi juga perguruan tinggi swasta. Kita ingin egosektoral jalan sendiri-sendiri itu dihilangkan,” jelasnya.

“Ini suupaya langkah-langkah kita terukur berdasarkan suara kajian akademis, maka kita mengajak perguruan tinggi untuk di wilayah-wilayah tertentu di sekitar perguruan tinggi itu berada,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan, mengatakan, perguruan tinggi harus memainkan perannya sebagai problem solving atau mengatasi persoalan yang terjadi di masyarakat. “Kebetulan hari ini khusus di bawah Kementerian Sosial. Dalam paparan Gus Ipul tadi, kita diminta sama-sama mengatasi kemiskinan di Jawa Timur dengan kajian-kajian,” paparnya.

Menurutnya, pengentasan kemiskinan tidak hanya sekadar memberikan bantuan, tapi perlu adanya treatment lain setelah ada kajian dari berbagai sisi. “Kajian dari berbagai sisi inilah yang dikerjakan oleh perguruan tinggi dan diimplementasikan di masyarakat. Ini perlu pengorganisasian dalam mengeksekusinya dan ini nanti diatur oleh Pak Rektor Unesa,” pungkasnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *