Oleh: Homaidi
Bangkalan, Jurnal Hukum Indonesia.-
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu pasti akan menghadapi berbagai macam ujian dan tantangan. Tantangan tersebut bisa berupa kesulitan dalam pekerjaan, permasalahan keluarga, atau bahkan penyakit. Di tengah-tengah cobaan hidup, sering kali seseorang merasa lemah, hilang arah, dan kehilangan semangat. Namun, bagi seorang Muslim, kekuatan iman kepada Allah adalah kunci utama untuk menghadapi segala ujian dan tantangan ini. Iman yang kuat menjadi pondasi yang kokoh dalam menavigasi kehidupan yang penuh dengan cobaan ini.
Iman Sebagai Pondasi Kehidupan
Iman yang kuat bukan hanya sekadar pengakuan hati bahwa Allah itu ada dan Maha Kuasa, tetapi juga keyakinan yang mendalam bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang selalu memberikan jalan keluar dari setiap masalah. Iman yang kuat menjadi bekal utama dalam menghadapi berbagai tantangan duniawi, karena seorang Muslim yang beriman yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah bagian dari takdir Allah.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an tentang pentingnya memiliki iman yang kuat dalam menghadapi hidup ini:
“Dan Kami akan uji kamu dengan sedikit rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengatakan, ‘Inna lillahi wa inna ilayhi raji’un.’ Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)
Ayat ini mengajarkan bahwa ujian dan cobaan adalah bagian dari kehidupan, namun bagi mereka yang sabar dan tetap teguh dalam iman, Allah menjanjikan keberkahan dan rahmat-Nya. Inilah bukti bahwa iman yang kuat kepada Allah mampu menjadi kekuatan yang tidak tergoyahkan dalam menghadapi segala macam tantangan hidup.
Menghadapi Tantangan dengan Kekuatan Iman
Iman yang kuat memberi seseorang ketenangan dan keyakinan bahwa segala yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah. Ketika seseorang menghadapi cobaan hidup, ia tidak akan mudah putus asa atau merasa cemas berlebihan. Sebaliknya, ia akan menyikapi setiap ujian dengan sabar dan tawakal, menyerahkan segalanya kepada Allah.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu merasa lemah, dan janganlah kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 139)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa, meskipun kita menghadapi kesulitan, orang-orang yang beriman memiliki kedudukan yang lebih tinggi di sisi Allah. Keimanan memberikan keteguhan hati dan keberanian untuk menghadapi segala bentuk rintangan dalam hidup, karena seseorang yang beriman tahu bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang sabar dan tawakal.
Iman yang Kuat Mendorong Sabar dan Syukur
Salah satu tanda keimanan yang kuat adalah kemampuan untuk bersabar dalam menghadapi cobaan dan selalu bersyukur dalam setiap keadaan. Ketika hidup dipenuhi dengan kesulitan, iman yang kuat akan mendorong seseorang untuk tetap sabar, tidak merasa putus asa, dan terus berusaha meskipun keadaan tampak sulit. Sebaliknya, ketika hidup penuh dengan kenikmatan, orang yang beriman akan selalu bersyukur atas karunia Allah.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan disempurnakan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
“Jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah nikmat-Ku kepadamu; dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Iman yang kuat mendorong seseorang untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah, baik dalam keadaan senang maupun susah. Sabar dan syukur adalah dua sifat yang akan menguatkan iman seseorang dan membuatnya lebih siap menghadapi segala tantangan dalam hidup.
Iman yang Kuat sebagai Alat untuk Menjaga Keteguhan Hati
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia adalah ujian dalam bentuk godaan duniawi. Dunia ini penuh dengan hiburan, kesenangan, dan godaan yang dapat menggoyahkan hati dan melemahkan iman seseorang. Namun, iman yang kuat menjadi perisai yang mampu menjaga hati seseorang tetap teguh dan tidak tergoda oleh rayuan dunia.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, keluarga-keluarga kamu, harta yang kamu peroleh, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta perjuangan di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’” (QS. At-Taubah: 24)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya haruslah lebih utama daripada segala sesuatu yang ada di dunia ini. Dengan iman yang kuat, seorang Muslim akan mampu menjaga hati dan fokus pada tujuan hidup yang lebih besar, yaitu meraih keridhaan Allah.
Selasa, 04 Februari 2025.
Buya Dr. Mohamad Djasuli,(Pengasuh PPM Tebu Falah Telang Kamal)
