Bangkalan, Jurnal Hukum Indonesia.–
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Puguh Santoso berharap dapat mencegah dan mengurangi dampak dari El Nino dengan lebih cermat dalam pemilihan varietas tahan kekeringan, pengelolaan sumber saya air kepada para petani dan penyuluh pertanian.
Hal itu disampaikan Puguh Santoso saat menghadiri Diskusi Pertanian dengan Tema “Tantangan menghadapi El Nino”, yang diselenggarakan oleh Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI) Orda Bangkalan dan Dinas Pertanian TPHP Kabupaten Bangkalan.
Ia menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang berakibat kekeringan ini efek dari fenomena el nino. Akibatnya banyak lahan pertanian yang mengalami kekeringan.
“Akan diupayakan untuk mendapat pengairan yang cukup, sehingga tidak sampai gagal panen,” katanya.
Pada diskusi tersebut menghadirkan narasumber dari akademisi yaitu Dr. Slamet Subari, Dr. Apri Arisandi, Dr. Farid, Dr. Eko Setiawan, dan Dwi Ratna Hidayati sebagai moderator.
Acara ini dihadiri oleh seluruh pejabat di lingkup Dinas Pertanian TPHP Bangkalan, Koordinator Wilayah dan Koordinator Penyuluh Pertanian se Kabupaten Bangkalan.
El Nino adalah fenomena alam yang terjadi ketika suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur menjadi lebih hangat dari biasanya sehingga penurunan curah hujan, hal ini menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan,mengurangi ketersediaan air untuk pertanian sehingga dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen.
