Bangkalan.Jurnal Hukum Indonesia.–
Berbagai pihak menyuarakan keprihatinan dan kecaman keras atas tindakan keji yang menimpa EJ, mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang menjadi korban pembunuhan dan pembakaran di Bangkalan. Kejadian ini tidak hanya mengguncang masyarakat tetapi juga menjadi perhatian luas dari berbagai kalangan, termasuk komunitas media AJIB dan Moh Hidayat,SH Selaku sekertaris Perkumpulan Advokat Indonesia (PERADI) cabang Bangkalan.
Dalam pernyataannya, Hidayat selaku sekretaris Peradi Bangkalan, yang juga Mantan Ketua BEM FH UTM 2017 tersebut menyoroti kekejian pelaku dengan tegas menyebutnya ” Perilaku yang sangat tidak ber perikemanusian dan sangat sadis.”
“Kejahatan semacam ini tidak hanya mencoreng kemanusiaan, tetapi juga melukai institusi moral masyarakat kita. Pelaku harus menerima hukuman yang seberat-beratnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegasnya. (Selasa, 3/12)
Kecaman senada diungkapkan ketua
Komunitas media AJIB (Aliansi Jurnalis Independen Bangkalan), Robin menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi ini. Ia juga menyoroti pentingnya peran media dalam mengedukasi masyarakat tentang kekerasan berbasis gender dan pentingnya dukungan terhadap korban.
“Ini adalah tragedi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan. Sebagai media, kami berkomitmen untuk terus mendorong kesadaran publik terhadap isu-isu kekerasan dan memperkuat advokasi untuk keadilan korban,” ujar Robin dalam pernyataannya.
Tidak hanya itu, masyarakat dan beberapa aktivis di Bangkalan turut mengutuk keras kejadian sadis ini, menyerukan agar kekerasan semacam ini tidak akan pernah terjadi lagi.
Mereka meminta pemerintah dan aparat penegak hukum memastikan kasus ini diselesaikan dengan cepat dan adil. Di media sosial, masyarakat ramai-ramai mengungkapkan kemarahan atas peristiwa ini, dan menyuarakan stop kekerasan dengan menggunakan tagar #KeadilanUntukEJ.
Sorotan dari berbagai pihak ini menunjukkan bahwa kasus ini tidak hanya menjadi permasalahan hukum, tetapi juga isu sosial yang mendesak. Masyarakat berharap aparat penegak hukum bertindak tegas, dan tragedi ini menjadi pelajaran penting untuk mencegah kekerasan di masa depan.
